Jessica Is Cheese Cake
JESSICA POV (All)
"Hai, Putri
Cheese Cake! Bagaimana kabarmu hari ini?!” Lagi-lagi ada sepucuk surat di dalam
tasku. Hampir setiap hari ada surat di dalam tasku yang mengatas namakan
dirinya ‘Pangeran Coklat’. Huh gila saja. Siapa sih yang usil seperti gini?! Batinku
dalam hati.
Aku sama
sekali tidak pernah membalas pesan itu. Apa gunanya?! Tapi semakin lama aku
semakin penasaran. Apa mungkin ini ulah ketiga sahabatku?! Ah, pasti mereka.
Siapa lagi yang tau kalau aku suka cheese cake lapis coklat. Namanya saja dihubung-hubungin
sama cheese cake dan coklat. Udah jelas-jelas namaku Jung Soo Yeon a.k.a. Jessica …
Huhh,,
***
“Hai, guys!
Aku mau ngomong sesuatu sama kalian”. Aku langsung duduk di antara ketiga
sahabatku.
“Mau ngomong
apa sih, Sica eonni? Serius sekali…” Sooyoung mengedipkan matanya ke arahku.
“Apa sih?!
Aku ingin tanya masalah surat misterius itu. Jangan-jangan, itu ulah kalian
ya?!” Aku memandang mereka serius.
“Huft,, mentang-mentang
kita dekat dengan eonni, masak eonni menuduh kita sih. Penggemar rahasia
kali…” Hyoyeon sedikit mengodaku.
Memang sih,
aku dan ketiga sahabatku sudah berteman lama. Mana mungkin mereka melakukan
teror semacam ini?! Ah, lalu siapa sih?! Aku bertanya-tanya dalam hati.
Bel panjang
menandakan jam sekolah telah berakhir. Hari ini aku tidak ada acara. Paling aku
akan menyibukkan diri di rumah. Baru saja aku selesai ganti baju, HP-ku
berbunyi. Nomor tak dikenal. Siapa ya?! Pikirku.
“Hai, Putri
Cheese Cake! Pasti baru mau istirahat ya… Jangan lupa, besok ada tugas
matematika.-Pangeran Coklat-.”
Aku terkejut. Bagaimana mungkin dia tau nomor
HP-ku?! Baru saja ingin ku balas, sudah ada pesan lagi.
“Aku ingin
suatu saat kita bisa berteman. Oya, kenapa sih kamu tidak pernah membalas
pesanku?”
Benar-benar
aneh. Bagaimana aku bisa menjadikannya teman jika aku tak mengenalnya?! Siapa
sih dia?! Aku semakin penasaran pada Pangeran Coklat ini. Pasti dia orang yang
dekat denganku. Kalau tidak, mana mungkin dia tau kalau besok ada tugas
matematika?! Aku menggaruk-garuk kepala. Tanpa ragu aku langsung membalas pesan
itu.
“Bagaimana
aku bisa menjadikanmu teman?! Aku saja tidak mengenalmu.”
Ku tekan tombol Send.
Beberapa
menit kemudian, satu SMS masuk . . .
“Mmm. . .
Besok kamu datang saja ke taman belakang sekolah… Aku tunggu kamu di sana. Oke!
Sekarang cepat tidur! Tidak baik seorang putri tidur malam-malam.”
Ia
mengakhiri percakapan ini.
“Huft… Oke!
Besok aku akan segera tau siapa sebenarnya si Pangeran Coklat ini.” Aku segera
memejamkan mata. Tidak sabar ingin melihat si Pangeran Coklat. Apa benar dia
ingin menjadi temanku?! Hahh. . .
***
Keesokan
harinya, aku semakin penasaran dengan Pangeran Coklat. Aku menceritakan SMS
yang dikirim Pangeran Coklat semalam pada ketiga sahabatku. Bukannya
membantuku, eh malah menggodaku.
“Temui saja
lah, eonni… Daripada penasaran terus…” Hyoyeon mulai memberikan solusi.
“Oke lah…
Nanti aku akan menemuinya pulang sekolah.” Aku mengiyakan usulan Hyoyeon. Toh,,
setelah aku mengenalnya, siapa tau dia adalah anak yang baik. Kalau dapat
banyak teman kan lebih baik, pikirku.
Bel panjang
mengakhiri pelajaran hari ini. Jantungku berdegup kencang. Aku semakin berpikir
macam-macam. Apa dia orang jahat?! Jangan-jangan dia ingin mencelakaiku?! Ah,
tidak!
Dengan
langkah gontai, aku memberanikan diri melangkah menuju taman belakang sekolah.
Suasananya sepi. Hanya suara daun kering yang terseret angin kesana-kemari. Ada
seseorang duduk di sebuah bangku yang ada di taman. Aku melangkah mendekatinya.
Sepertinya,, aku pernah melihatnya…
“Hai, apa
kamu Pangeran Coklat?” Aku bertanya dengan gugup.
“Eh, hai… kamu sudah datang…”
Dia membalikkan wajahnya padaku.
Aku terkejut
bukan main. Donghae?! Apa benar dia?!
“Kok bengong sih… Putri Cheese Cake!!”
“Eh, maaf.
Kamu?! Kamu Pangeran Coklat itu, kan?!” Aku masih tidak percaya. Parahnya, aku
masih asyik dengan tampang polosku yang bikin dia ketawa habis-habisan.
“Iya,
Sicaaaa. . . Udah dong, jangan pasang tampang polos gitu! Bikin perut sakit
aja… Hahaha. . .” Tawanya makin menjadi-jadi.
“Oke, to the
point aja. . . Apa maksud kamu kirimin pesan-pesan itu ke aku?!” Aku bertanya
dengan ketus abis.
“Maaf deh,,,
aku kan udah bilang kalau aku pengen jadi temen kamu.”
“Emang apa
alasan kamu pengen jadi temen aku?! Dan kenapa kamu pakai nama Pangeran Coklat
dan manggil aku Putri Cheese Cake…”
Aku memandangnya serius.
“Sebenarnya,,
aku udah lama pengen jadi teman kamu. Apa kamu ingat, waktu MOS dulu kamu
pernah marah-marah gara-gara aku numpahin Cheese Cake lapis coklat buatan mama
kamu?!”
Dia tertawa memandangku.
“Jadi, kamu
si Donghae yang culun itu?! Gila,, sekarang kamu udah beda ya. . .”
“Hehe… Iya
dong… Sejak saat itu, aku penasaran sama kamu. Aku pengen kenal sama kamu dan
jadi temen kamu. Jadi gimana?!”
“Gimana
apanya?!”
“Ya. . .
kamu mau gak, jadi temen aku…..”
“Oke…
Sekarang kita temen… Friend Forever Pangeran Coklat…”
Aku mengulurkan jari
kelingkingku padanya yang langsung disambutnya.
“Makasih
Putri Cheese Cake…”
Kami
sama-sama tertawa. Kami sekarang resmi berteman. So, sekarang Pangeran Coklat
and Putri Cheese Cake adalah teman… Untuk sekarang dan selamanya…
Yang udah baca tinggalkan jejak ya...